ARSITEKTUR SISTEM MEMORI
I. TEKNOLOGI DAN BIAYA SISTEM MEMORI
Ada 2 teknologi yang mendominasi industri memori sentral dan memori utama, yaitu :
a.    Memori Magnetic Core (tahun 1960)
Sel
 penyimpanan yang ada dalam memori inti dibuat dari elemen besi yang 
berbentuk donat yang disebut magnetic core (inti magnetis) atau hanya 
disebut core saja.
Para pembuat(pabrikan) yang membuat core ini 
menyusun core plane bersama dengan sirkuit lain yang diperlukan, menjadi
 memori banks(bank memori).
b.    Memori Solid State
Komputer yang pertama diproduksi untuk tujuan komersil adaalah UNIVAC dimana :
•    CPU nya menggunakan teknologi vacuum tube (tabung hampa udara) dan menjalankan aritmatika decimal.
•    Memori utamanya 1000 word (setiap word besarnya 60 bit dan menyimpan 12 karakter 5 bit)
II. ORGANISASI MEMORI
•   
 Salah satunya adalah menggunakan Inteleaving dimana tujuannya adalah 
untuk meningkatkan kecepatan pengaksesan system penyimpanan yang besar.
•   
 Sistem penyimpanan yang besar terdiri atas beberapa bank memori 
independent yang diakses oleh CPU dan peralatan I/O melalui pengontrolan
 port memori
Contoh : Cross bar switch
Sistem penyimpanan menggunakan Interleave High Order
•    Setiap bank (penyimpanan) berisi blok alamat yang berurutan.
•   
 Setiap peralatan, termasuk CPU, menggunakan bank memori yang berbeda 
untuk program dan datanya, maka semua bank dapat mentransfer data secara
 serentak.
Sistem penyimpanan menggunakan Interleave Low Order
•   
 Alamat yang berurutan berada dalam bank yang terpisah, sehingga setiap 
peralatan perlu mengakses semua bank selagi menjalankan programnya atau 
mentransfer data.
Contohnya : suatu siklus memori lebih lama daripada waktu siklus CPU.
•   
 Apabila word yang berurutan berada dalam bank yang berbeda, maka system
 penyimpanan bila dilengkapi dengan putaran yang cocok dapat melengkapi 
akses memori yang berurutan, dengan kata lain setelah CPU meminta untuk 
mengakses word pertama yang disimpan dalam salah satu bank, maka ia 
dapat bergerak ke bank kedua dan mengawali akses word kedua sementara 
penyimpanan tetap mendapatkan kembali word pertama sementara penyimpanan
 tetap mendapatkan kembali word pertama.Pada CPU kembali ke bank 
pertama, system penyimpanan diharapkan telah menyelesaikan mengakses 
word pertama dan telah siap mengakses lagi.
•    Banyak komputer berkinerja tinggi menggunakan Inteleave Low Order
III. JENIS MEMORI
a. Memory Read Only (ROM)
•    Peralatan memori yang dapat dibaca namun tidak dapat ditulis oleh CPU
Contoh
 : Switch Mekanis (computer menggunakannya untuk menyimpan konstansta 
yang digunakan untuk menentukan konfigurasi system(jumlah memori utama).
•    PROM (Programming Read Only Memory) adalah ROM yang diprogram oleh pabrik pembuatnya dan kita tidak bisa mengubah isinya.
•    EPROM (Erasable PROM) adalah ROM yang dapat dihapus dengan menggunakan sinar ultraviolet dan kemudian deprogram kembali.
•   
 EAROM(Electrically Alterable ROM) ROM yang dapat deprogram oleh 
computer dengan menggunakan operasi arus tinggi (high current) khusus, 
digunakan untuk menyimpan informasi yang jarang sekali berubah, 
contohnya : informasi konfigurasi. 
b.    Memory Read / Write
Memori Read/Write dapat diklasifikasikan menurut sifat pengoperasiannya adalah :
1.    Sifat Fisik
    Statis lawan Dinamis
Static RAM (SRAM)
•    Untuk setiap word apabila telah ditulis tidak perlu lagi dialamatkan atau dimanipulasi untuk menyimpan nilainya.
•    Tidak perlu penyegaran
•    Dibentuk dari flip-flop yang nmeggunakan arus kecil untuk memelihara logikanya.
•    Digunakan untuk register CPU dan peralatan penyimpanan berkecepatan tinggi.
•    Merupakan sirkuit memori semikonduktor yang cepat dan mahal.
Dynamic RAM (DRAM)
•    Dibentuk dari kapasitor (peralatan yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik) dan transistor
•    Menggunakan sirkuit pembangkit
•   
 Waktu siklusnya 2 kali access time (waktu access baca) yaitu waktu yang
 dibutuhkan untuk memanggil kembali data dari peralatan.
•    Perlu penyegaran
    Volatil lawan Non-Volatil
Memori Volatile
Membutuhkan sumber daya yang terus menerus untuk menyimpan nilainya. Contoh : RAM Static dan Dynamic
Memori Non Volatile
Tidak membutuhkan sumber daya yang terus menerus untuk menyimpan nilainya.
Contoh : ROM
    Read Destruktif lawan Read Non-Destruktif
Memori Read Destruktif
•    Apabila dalam proses membaca word memori tersebut juga menghancurkan nilainnya.
•    Mempunyai 2 fase operasi yaitu read cycle dan restore cycle
•   
 Selama akses baca system penyimpan pertama kali akan membaca word dan 
selama akses tulis system penyimpanan pertama kali akan membaca word, 
yang mengakibatkan waku akses baca akan lebih pendek daripada waktu 
tulis.
   Contoh : DRAM
Memori Read Non-Destruktif
•    Dalam proses membaca word, memori tersebut tidak dapat dihancurkan.
•    Contohnya : SRAM dan ROM
    Removable lawan Permanen
Memori Removable
•    Memori yang elemen aktifnya dapat dikeluarkan dari hardware system.
•    Contoh : disket.
Memori Non Removable
•    Memori yang elemen aktifnya tidak dapat dikeluarkan dari hardware system.
•    Contoh : RAM dan hard disk
2.    Organisasi Logis
•    Teralamatkan (addressed)
Memori yang menggunakan alamat untuk menentukan sel yang dibaca dan ditulis.
•    Asosiatif
Memori yang menggunakan isi dari bagian word untuk menentukan sel yang dibaca atau ditulis
•    Akses Urut
Memori yang menggunakan piya magnetis untuk mengakses data secara urut.
3.    Memori Archival
•   
 Memori non volatile yang dapat menyimpan banyak data dengan biaya yang 
sangat sedikit dan dalam jangka waktu yang lama.Contoh : Tape(Pita), 
Disk dan Disk Optis
•    Disk Optis menyimpan data dengan mengubah 
secara internal sifat reflektif dari bidang kecil yang ada pada disk dan
 membaca data dengan cara mendeteksi secara visual yang telah diubah.
•   
 WORM Memori (Word Once Read Many Times) ideal untuk menyimpan archival,
 karena bila sekali telah ditulis ia secara fungsional menjadi ROM.
IV. SISTEM MEMORI UTAMA
•   
 Tahun 1960-an para programmer system mengembangkan system pengoperasian
 multiprogramming, yang memanfaatkan atau menggunakan memori utama yang 
sangat besar.
•    Komputer yang hanya mempunyai satu system memori 
utama dikatakan mempunyai one-level strorage system(system penyimpanan 
tingkat satu)
•    Komputer yang mempunyai memori virtual menggunakan multilevel storage system (system penyimpanan bertingkat)
•   
 Penyimpanan multilevel mempunyai memori sentral(internal) yaitu memori 
utama dan register CPU sebagai primary memory dan peralatan penyimpanan 
eksternal seperti hardisk dan disket sebagai secondary memory memori 
sekunder.
V. RELOKASI PROGRAM DAN PROTEKSI MEMORI
•    
Multiprogramming adalah cara yang tepat untuk meningkatkan kegunaan CPU 
dengan cara memungkinkan beberapa tugas berada dalam memori pada waktu 
yang bersamaan.
•    Berhasilnya multiprogramming ditentukan antara lain oleh :
o    Relokasi Program
-    Dengan cara menmpatkan program dimana saja dalam memori 
-   
 Initial Program Relocation (Relokasi Program Awal) adalah proses 
merelokasi program tempat system pengoperasian pertama kali.
-    
Dynamic Program Relocation (Relokasi Program Dinamis) adalah system 
pengoperasian dapat memindahkan program dari suatu tempat ke tempat yang
 lain dalam memori utama setelah program dijalankan.
o    Proteksi Program
-    Mencegah suatu program mengakses memori yang telah diberikan oleh system pengoperasian ke program yang lain.
-    Contoh relokasi program dan proteksi adalah IBM System/360 dan CDC 6600
-    IBM System/360
    Menggunakan Register Base untuk merelokasi program
    Menggunakan relokasi program awal
    Menggunakan key-controlled memory protection untuk proteksi memori.
-    CDC 6600
    Mempunyai register khusus yaitu Relocation Address (RA/Register Alamat Relokasi) untuk merelokasi program.
    Menggunakan relokasi program awal
VI. MEMORI CACHE
•   
 Buffer berkecepatan tinggi yang digunakan untuk menyimpan data yang 
diakses pada saat itu dan data yang berdekatan dalam memori utama.
•   
 Memori akses random (RAM) berkecepatan tinggi yang ditempatkan diantara
 system memori dan pemakaiannya untuk mengurangi waktu akses efektif 
dari system memori.
•    Dengan memasukan memori chace antara 
peralatan cepat dan system memori yang lebih lambat, perancangan ini 
dapat memberikan system memori yang cepat.
•    Kegunaan Memori Cache adalah :
    Program cenderung menjalankan instruksi yang berurutan, menyebabkan instruksi tersebut berada didekat lokasi memori.
    Program biasanya mempunyai simpul untuk tempat menjalankan kelompok instruksi secara berulang-ulang.
    Compiler menyimpan array dalam blok lokasi memori yang bersebelahan.
    Compiler biasanya menempatkan item data yang tidak berhubungan didalam segmen data.
•    Cache terdiri dari sejumlah cache entries(entry cache) dan setiap entri cache terdiri dari 2 yaitu
o    Memori Cache
    merupakan SRAM berkecepatan tinggi
   
 data yang disimpan merupakan kopi dari data memori utama yang terpilih 
pada saat itu atau data yang baru disimpan yang belum berada didalam 
memori.
o    Address Tag (Tag Alamat)
    Menunjukan alamat fisik data yang ada dalam memori utama dan beberapa informasi valid
•    Cara kerja Cache adalah :
o    Ketika CPU mengakses memori maka system penyimpanan akan mengirim alamat fisik ke cache
o    Membandingkan alamat fisik tersebut dengan semua tag alamat untuk mengetahui apakah ia menyimpan kopi dari sebuah data.
o   
 Cache HIT adalah situasi yang terjadi ketika peralatan meminta akses 
memori ke word yang telah ada didalam memori cache tersebut secara cepat
 megembalikan item data yang diminta.
o    Cache MISS adalah situasi 
yang terjadi ketika peralatan meminta akses ke data yang tidak berada 
dalam cache, cache akan menjemput item tersebut dari memori, dimana hal 
ini mebutuhkan waktu yang lebih lama dari cache hit.
o    Jika cache 
tidak menyimpan data, maka akan terjadi cache miss dan cache akan 
menyampaikan alamat ke system memori utama untuk membaca.
o    Jika data yang dating dari memori utama, maka CPU atau cache akan menyimpan kopinya dengan diberi tag alamat yang tepat.
•    Ada 2 sebab mengapa cache bekerja dengan baik :
    Cache beroperasi secara paralel dengan CPU
- Word tambahan yang dimuatkan setelah terjadi cache miss tidak akan mengganggu kinerja CPU.
    Prinsip Lokalitas Referensi
- CPU akan meminta data baru
•    Setiap cache mempunyai dua sub system yaitu :
    Tag Subsystem
- Menyimpan alamat dan menentukan apakah ada kesesesuaian data yang diminta.
    Memory subsistem
-    Menyimpan dan mengantarkan data.
•    Memori Cache menggunakan teknik pemetaan yang berbeda untuk memetakan alamat memori ke dalam alamat lokalnya, yaitu :
    Cache Asosiatif
-    Disebut juga Fully Associative Cache. 
-    Menyimpan tagnya di dalam memori asosiatif atau memori yang ekuivalen secara fungsional
-    Cache dapat menempatkan sembarang jalur refill selama akses memori
-    Membandingkan alamat yang ada dengan semua alamat yang disimpan
    Direct Mapped Cache (Cache yang dipetakan langsung)
-    Membagi memory utama menjadi K kolom dengan N refill line per kolomnya
    Set Cache Asosiatif
-    Mengkombinasikan organisasi asosiatif dan direct (langsung)
-    Mengorganisir memori utama dan memorinya sendiri menjadi kolom jalur refil N
    Sector Mapped Cache (Cache yang dipetakan sector)
-    Merupakan modifikasi dari cache asosiatif 
-    Jalur refill memori utama dan cache dikelompokan menjadi sector yang disebut row(baris)
VI. MEMORI VIRTUAL
•    Ada 2 teknik yang digunakan memori virtual utnuk memetakan alamat efektif kedalam alamat fisik yaitu :
    Paging
-    Adalah teknik yang berorientasi hardware untuk mengelola memori fisik 
-    Menggunakan paging agar program besar dapat berjalan pada komputer yang mempunyai fisik kecil.
-    Hardware memori virtual membagi alamat logis menjadi 2 yaitu virtual page number dan word offset.
-    Membagi alamat logis dan memori menjadi page yang berukuran tertentu.
    Segmentasi
-    Adalah teknik yang berorientasi pada struktur logis dari suatu program.
-    Membagi alamat logis dan memori menjadi page yang ukuran berubah-ubah.
-    Segmen yang berisi kode prosedur disebut kode segmen dan yang berisi data disebut data segmen
Perbedaan Paging dengan Segmentasi adalah :
    Paging berorientasi pada hardware dan segmentasi pada struktur logis dari suatu program.
    Segmen cenderung jauh lebih besar dari paging.
    Segmen mempunyai jangkauan ukuran page dan page hanya mempunyai satu ukuran tertentu untuk suatu system tertentu.
   
 Dalam segmentasi seluruh program tidak perlu dibuat sebagai modul 
tunggal untuk diisikan ke dalam memori sebagai sebuah unit
    Dalam segmentasi, alamat logis mempunyai 2 bagian, yaitu segement number dan byte offset.
VII. MASALAH DESIGN MEMORI
•    Kecepatan Memori lawan kecepatan CPU :
    Awal tahun 1960 – 1980, kecepatan memori dan CPU meningkat, namun rasio keseluruhan antara keduanya relatif.
    Pada era ini kecepatan memori biasanya kurang lebih 10 kali lebih lambat dari kecepatan CPU.
    CDC:6600, 7600, CRAY 1 dan CRAY X-MP untuk super komputer waktu akses memorinya 10 sampai 14 waktu siklus CPU.
    VAX 11/780, 8600 dan 8700 untuk mini computer waktu akses memorinya 4 sampai 7 kali siklus CPU
    Pertengahan tahun 1980, kecepatan CPU jauh lebih meningkat hingga 50 kali kecepatan memori, contoh CRAY
    Keuntungan dari perubahan ini adalah :
   
 Memori besar umumnya memerlukan hardware khusus untuk mendeteksi dan 
mengoreksi kesalahan, yang menambah waktu akses memori efektif.
    CPU yang paling cepat merupakan pipelined.
•    Ruang Alamat Memori :
   
 Semakin besar ruang alamat memori yang disediakan maka akan semakin 
baik namun harus diperhatikan pula bahwa dalam perubahan tersebut tidak 
harus merubah secara keseluruhan dan mendasar daripada arsitektur yang 
telah dibangun.
•    Keseimbangan antara kecepatan dan biaya :
    Sifat dari Teknologi Memori
-    Harga unitnya turun dengan sangat cepat, sedangkan kecepatannya secara perlahan meningkat.
-    Adanya berbagai kecepatan dan biaya dalam peralatan memori
    Ada tiga penggunaan teknologi RAM dalam system computer untuk memanfaatkan variasi ini adalah :
-    Peralatan lambat, murah untuk memori utama
-    Peralatan cepat untuk cache
-    Peralatan sangat cepat, mahal untuk register
•    Memori dalam system computer dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
1.    Internal Processor Memory
2.    Main Memory (Primary Memory)
3.    Secondary Memory (Auxiliary/Backing Memory)
•    Karakteristik Memori :
    Access Time
    Access Modes
    Alterability
    Permanence of Storage
    Cycle Time and Data Transfer Rate
    Physical Characteristics
•    Metode Akses :
    Random Access Memory 
Lokasi memori dapat dicapai secara acak dan waktu akses tidak bergantung pada lokasi yang sedang diakses
    Serial Access Memory
Mekanisme akses digunakan bersama-sama oleh seluruh lokasi
RAM (Random Access Memory)
DEFINISI
RAM
 yang merupakan singkatan dari Random Access Memory ditemukan oleh 
Robert Dennard dan diproduksi secara besar – besaran oleh Intel pada 
tahun 1968, jauh sebelum PC ditemukan oleh IBM pada tahun 1981. Dari 
sini lah perkembangan RAM bermula. Pada awal diciptakannya, RAM 
membutuhkan tegangan 5.0 volt untuk dapat berjalan pada frekuensi 
4,77MHz, dengan waktu akses memori (access time) sekitar 200ns (1ns = 
10-9 detik).
ISTILAH-ISTILAH
Speed
Speed atau kecepatan, makin 
menjadi faktor penting dalam pemilihan sebuah modul memory. Bertambah 
cepatnya CPU, ditambah dengan pengembangan digunakannya dual-core, 
membuat RAM harus memiliki kemampuan yang lebih cepat untuk dapat 
melayani CPU.
Ada beberapa paramater penting yang akan berpengaruh dengan kecepatan sebuah memory.
Megahertz
Penggunaan
 istilah ini, dimulai pada jaman kejayaan SDRAM. Kecepatan memory, mulai
 dinyatakan dalam megahertz (MHz). Dan masih tetap digunakan, bahkan 
sampai pada DDR2.
Perhitungan berdasarkan selang waktu (periode) yang
 dibutuhkan antara setiap clock cycle. Biasanya dalam orde waktu 
nanosecond. Seperti contoh pada memory dengan aktual clock speed 133 
MHz, akan membutuhkan access time 8ns untuk 1 clock cycle.
Kemudian 
keberadaan SDRAM tergeser dengan DDR (Double Data Rate). Dengan 
pengembangan utama pada kemampuan mengirimkan data dua kali lebih 
banyak. DDR mengirimkan data dua kali dalam satu clock cycle.
Kebanyakan
 produk mulai menggunakan clock speed efektif, hasil perkalian dua kali 
data yang dikirim. Ini sebetulnya lebih tepat jika disebut sebagai DDR 
Rating.
Hal yang sama juga terjadi untuk DDR2. Merupakan hasil 
pengembangan dari DDR. Dengan kelebihan utama pada rendahnya tegangan 
catudaya yang mengurangi panas saat beroperasi. Juga kapasitas memory 
chip DDR2 yang meningkat drastis, memungkinkan sebuah keping DDR2 
memiliki kapasitas hingga 2 GB. DDR2 juga mengalami peningkatan 
kecepatan dibanding DDR.
PC Rating
Pada modul DDR, sering ditemukan istilah misalnya PC3200. Untuk modul DDR2, PC2-3200. Dari mana angka ini muncul?
Biasa
 dikenal dengan PC Rating untuk modul DDR dan DDR2. Sebagai contoh kali 
ini adalah sebuah modul DDR dengan clock speed 200 MHz. Atau untuk DDR 
Rating disebut DDR400. Dengan bus width 64-bit, maka data yang mampu 
ditransfer adalah 25.600 megabit per second (=400 MHz x 64-bit). Dengan 1
 byte = 8-bit, maka dibulatkan menjadi 3.200MBps (Mebabyte per second). 
 Angka throughput inilah yang dijadikan nilai dari PC Rating. Tambahan 
angka “2″, baik pada PC Rating maupu DDR Rating, hanya untuk membedakan 
antara DDR dan DDR2.
CAS Latency
Akronim CAS berasal dari 
singkatan column addres strobe atau column address select. Arti keduanya
 sama, yaitu lokasi spesifik dari sebuah data array pada modul DRAM.
CAS
 Latency, atau juga sering disingkat dengan CL, adalah jumlah waktu yang
 dibutuhkan (dalam satuan clock cycle) selama delay waktu antara data 
request dikirimkan ke memory controller untuk proses read, sampai memory
 modul berhasil mengeluarkan data output. Semakin rendah spesifikasi CL 
yang dimiliki sebuah modul RAM, dengan clock speed yang sama, akan 
menghasilkan akses memory yang lebih cepat.
MENGENAL BAGIAN-BAGIAN RAM
Secara
 fisik, komponen PC yang satu ini termasuk komponen dengan ukuran yang 
kecil dan sederhana. Dibandingkan dengan komponen PC lainnya.
Sekilas,
 ia hanya berupa sebuah potongan kecil PCB, dengan beberapa tambahan 
komponen hitam. Dengan tambahan titik-titik contact point, untuk memory 
berinteraksi dengan motherboard. di antaranya adalah.
PCB (Printed Circuit Board)
Pada umumnya, papan PCB berwana hijau. Pada PCB inilah beberapa komponen chip memory terpasang.
PCB
 ini sendiri tersusun dari beberapa lapisan (layer). Pada setiap lapisan
 terpasang jalur ataupun sirkuit, untuk mengalirkan listrik dan data. 
Secara teori, semakin banyak jumlah layer yang digunakan pada PCB 
memory, akan semakin luas penampang yang tersedia dalam merancang jalur.
 Ini memungkinkan jarak antar jalur dan lebar jalur dapat diatur dengan 
lebih leluasa, dan menghindari noise interferensi antarjalur pada PCB. 
Dan secara keseluruhan akan membuat modul memory tersebut lebih stabil 
dan cepat kinerjanya. Itulah sebabnya pada beberapa iklan untuk produk 
memory, menekankan jumlah layer pada PCB yang digunakan modul memory 
produk yang bersangkutan.
Contact Point
Sering juga disebut 
contact finger, edengane connector, atau lead. Saat modul memory 
dimasukkan ke dalam slot memory pada motherboard, bagian inilah yang 
menghubungkan informasi antara motherboard dari dan ke modul memory. 
Konektor ini biasa terbuat dari tembaga ataupun emas. Emas memiliki 
nilai konduktivitas yang lebih baik. Namun konsekuensinya, dengan harga 
yang lebih mahal. Sebaiknya pilihan modul memory disesuaikan dengan 
bahan konektor yang digunakan pada slot memory motherboard. Dua logam 
yang berbeda, ditambah dengan aliran listrik saat PC bekerja lebih 
memungkinkan terjadinya reaksi korosif.
Pada contact point, yang 
terdiri dari ratusan titik, dipisahkan dengan lekukan khusus. Biasa 
disebut sebagai notch. Fungsi utamanya, untuk mencegah kesalahan 
pemasangan jenis modul memory pada slot DIMM yang tersedia di 
motherboard. Sebagai contoh, modul DDR memiliki notch berjarak 73 mm 
dari salah satu ujung PCB (bagian depan). Sedangkan DDR2 memiliki notch 
pada jarak 71 mm dari ujung PCB. Untuk SDRAM, lebih gampang dibedakan, 
dengan adanya 2 notch pada contact point-nya.
DRAM (Dynamic Random Access Memory)
Komponen-komponen
 berbentuk kotak-kotak hitam yang terpasang pada PCB modul memory inilah
 yang disebut DRAM. Disebut dynamic, karena hanya menampung data dalam 
periode waktu yang singkat dan harus di-refresh secara periodik. 
Sedangkan jenis dan bentuk dari DRAM atau memory chip ini sendiri cukup 
beragam.
Chip Packaging
Atau dalam bahasa Indonesia adalah kemasan
 chip. Merupakan lapisan luar pembentuk fisik dari masing-masing memory 
chip. Paling sering digunakan, khususnya pada modul memory DDR adalah 
TSOP (Thin Small Outline Package). Pada RDRAM dan DDR2 menggunakan CSP 
(Chip Scale Package). Beberapa chip untuk modul memory terdahulu 
menggunakan DIP (Dual In-Line Package) dan SOJ (Small Outline J-lead).
DIP (Dual In-Line Package)
Chip
 memory jenis ini digunakan saat memory terinstal langsung pada PCB 
motherboard. DIP termasuk dalam kategori komponen through-hole, yang 
dapat terpasang pada PCB melalui lubang-lubang yang tersedia untuk 
kaki/pinnya. Jenis chip DRAM ini dapat terpasang dengan disolder ataupun
 dengan socket. SOJ (Small Outline J-Lead) Chip DRAM jenis SOJ, disebut 
demikan karena bentuk pin yang dimilikinya berbentuk seperti huruh “J”. 
SOJ termasuk dalam komponen surfacemount, artinya komponen ini dipasang 
pada sisi pemukaan pada PCB.
TSOP (Thin Small Outline Package)
Termasuk
 dalam komponen surfacemount. Namanya sesuai dengan bentuk dan ukuran 
fisiknya yang lebih tipis dan kecil dibanding bentuk SOJ.
CSP (Chip Scale Package)
Jika
 pada DIP, SOJ dan TSOP menggunakan kaki/pin untuk menghubungkannya 
dengan board, CSP tidak lagi menggunakan PIN. Koneksinya menggunakan BGA
 (Ball Grid Array) yang terdapat pada bagian bawah komponen. Komponen 
chip DRAM ini mulai digunakan pada RDRAM (Rambus DRAM) dan DDR.
Pengertian Memori Dual Channel pada Ram 
Memori
 di kontrol oleh sebuah sirkuit yang dinamakan memory controller. 
Sirkuit ini secara fisik terletak dalam chipset (northbridengane, 
disebut MCH oleh Intel), dan dalam processor (AMD dan Intel Core I7). 
Memori (RAM) terhubung dengan memory controller melalui beberapa jalur 
yang terbagi 3 grup, yaitu : data, address (alamat), dan control.
Jalur
 data membawa data yang akan/sedang dibaca (data dari RAM – memory 
controller – processor) atau data yang ditulis (processor – memory 
controller – RAM).
 Jalur address memberitahukan modul memori (RAM)dimana tepatnya data harus diambil atau disimpan.
 Jalur
 control mengirimkan perintah kepada modul RAM, memberitahukan bahwa 
operasi yang dijalankan telah selesai. Contoh nya penulisan atau 
pembacaan data.
Lebih jelasnya pada gambar berikut
Dari 
gambar diatas terdapat pada sistem Intel sebelum teknologi yang 
diterapkan pada Core I7, sedangkan pada sistem AMD, memory controllernya
 terdapat dalam processor sehingga akses memori oleh processor akan 
lebih cepat karena tidak menggunakan perantara.
Sementara itu 
kecepatan memori (clock rates), kapasitas maksimum dan tipe memori yang 
dapat digunakan ditentukan oleh chipset (pada sistem Intel), dan 
Processor (pada sistem AMD).
Jika kecepatan memori yang didukung oleh
 chpset (memory controller) hanya sampai DDR 667, maka memori dengan 
kecepatan 800 MHz hanya akan berjalan pada kecepatan 667 MHz saja. Hal 
ini disebabkan batasan dari memory controller itu sendiri, tapi hanya 
berlaku pada sistem Intel saja. Pada sistem AMD, jenis processor yang 
akan menentukan batasan kecepatan memori. Pada processor dengan soket 
AM2 kecepatan maksimal yang didukung adalah 800 MHz, sedangkan soket 
AM2+ hingga kecepatan 1066 MHz.
Hal menarik lainnya yaitu tentang 
kapasitas maksimum yang dapat dikenali oleh sistem. Kebanyakan processor
 Intel mempunyai 32 atau 36 bit memory address bus. Ini memungkinkan 
processor mengenali 4 GB (2 pangkat 32) atau 64 GB (2 pangkat 36) 
memori. Tapi dengan adanya memory controller, maka kapasitas maksimal 
dibatasi hanya sampai dengan 8 GB saja, ditambah lagi dengan produsen 
motherboard yang hanya menyertakan 2 atau 4 slot memori saja.
Sistem Dual Channel
Memori
 yang ada saat ini umumnya merupakan perangkat 64 bit, sehingga lebar 
jalurnya  hanya 64 bit saja. Dengan sistem dual channel, maka lebar 
jalur pada memori akan digandakan dua kali lipatnya menjadi 128 bit. 
Jadi meningkatkan transfer rate maksimum adalah dengan menggunakan 
teknik dual channel ini.
Cara menghitung kecepatan transfer maksimum 
yaitu dengan menggunakan rumus : DDR clock speed x bit address / 8. 
Contohnya modul memori dengan kecepatan 800 MHz akan berjalan dengan 
kecepatan transfer maksimal 6400 mbps. (800 x 64 / 8 = 6400). Dengan 
menggunakan teknik dual channel, maka secara teoritis kecepatan transfer
 maksimum akan menjadi 12800 mbps (800 x 128 / 8 = 12800). Tapi 
perhitungan ini hanya merupakan teori saja, karena kenyataannya tdk ada 
processor atau chipset (memory controller) yang dapat mentransfer data 
100 % dalam satu waktu. Untuk mengetahui kecepatan transfer real 
biasanya kita menggunakan software sisoft sandra, dimana transfer rate 
nya pasti akan berada dibawah transfer rate teoritisnya.
Untuk 
mengaktifkan modus dual channel kita membutuhkan chipset dan motherboard
 yang kompatibel (pada sistem Intel) dan CPU yang kompatibel (pada 
sistem AMD). Selain itu kita juga membutuhkan 2 atau 4 keping memori 
yang identik dari sisi clock rate, timing dan kapasitas yang sama.
Hal
 lainnya kita juga harus memperhatikan pemasangan modul memori pada 
soket yang benar agar modus dual channel dapat berjalan. Bila kita 
memiliki 4 keping memori maka pemasangan di slot manapun tidak akan 
menjadi masalah. Akan tetapi lain halnya ketika kita hanya mempunyai 2 
keping memori (dan hal ini yang berlaku umum).
Sistem Intel dan AMD 
memberlakukan hal yang berbeda agar modus dual channel dapat berjalan. 
Pada sistem Intel, channel A dan B diletakkan pada soket secara 
berselang-seling. Biasanya pada slot 1 dan 3 atau slot 2 dan 4
Sedangkan sistem AMD berurutan yaitu pada slot 1 dan 2, atau 3 dan 4.
Untuk
 memudahkan pengguna, baik produsen matherboard  Intel maupun AMD 
menggunakan warna yang sama utk setiap channel yang sama. Misalnya warna
 hitam utk channel A, dan biru utk channel B.
Setelah proses 
pemasangan yang benar, maka utk memastikan bahwa modus dual channel 
telah berjalan, kita dapat melakukan dua cara. Yaitu melihat pada proses
 POST (layar hitam berisi informasi HW pada waktu kita pertama kali 
menyalakan komputer), maupun menggunakan software semisal CPU-z.
SEJARAH PERKEMBANGAN RAM
DRAM
Pada
 tahun 1970, IBM menciptakan sebuah memori yang dinamakan DRAM. DRAM 
sendiri merupakan singkatan dari Dynamic Random Access Memory. Dinamakan
 Dynamic karena jenis memori ini pada setiap interval waktu tertentu, 
selalu memperbarui keabsahan informasi atau isinya. DRAM mempunyai 
frekuensi kerja yang bervariasi, yaitu antara 4,77MHz hingga 40MHz.
FPRAM
Fast
 Page Mode DRAM atau disingkat dengan FPM DRAM ditemukan sekitar tahun 
1987. Sejak pertama kali diluncurkan, memori jenis ini langsung 
mendominasi pemasaran memori, dan orang sering kali menyebut memori 
jenis ini “DRAM” saja, tanpa menyebut nama FPM. Memori jenis ini bekerja
 layaknya sebuah indeks atau daftar isi. Arti Page itu sendiri merupakan
 bagian dari memori yang terdapat pada sebuah row address. Ketika sistem
 membutuhkan isi suatu alamat memori, FPM tinggal mengambil informasi 
mengenainya berdasarkan indeks yang telah dimiliki. FPM memungkinkan 
transfer data yang lebih cepat pada baris (row) yang sama dari jenis 
memori sebelumnya. FPM bekerja pada rentang frekuensi 16MHz hingga 66MHz
 dengan access time sekitar 50ns. Selain itu FPM mampu mengolah transfer
 data (bandwidth) sebesar 188,71 Mega Bytes (MB) per detiknya.
Memori FPM ini mulai banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 286, 386 serta sedikit 486.
EDORAM
Pada
 tahun 1995, diciptakanlah memori jenis Extended Data Output Dynamic 
Random Access Memory (EDO DRAM) yang merupakan penyempurnaan dari FPM. 
Memori EDO dapat mempersingkat read cycle-nya sehingga dapat 
meningkatkan kinerjanya sekitar 20 persen. EDO mempunyai access time 
yang cukup bervariasi, yaitu sekitar 70ns hingga 50ns dan bekerja pada 
frekuensi 33MHz hingga 75MHz. Walaupun EDO merupakan penyempurnaan dari 
FPM, namun keduanya tidak dapat dipasang secara bersamaan, karena adanya
 perbedaan kemampuan.
Memori EDO DRAM banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 486 dan kompatibelnya serta Pentium generasi awal.
SDRAM PC66
Pada
 peralihan tahun 1996 – 1997, Kingston menciptakan sebuah modul memori 
dimana dapat bekerja pada kecepatan (frekuensi) bus yang sama / sinkron 
dengan frekuensi yang bekerja pada prosessor. Itulah sebabnya mengapa 
Kingston menamakan memori jenis ini sebagai Synchronous Dynamic Random 
Access Memory (SDRAM). SDRAM ini kemudian lebih dikenal sebagai PC66 
karena bekerja pada frekuensi bus 66MHz. Berbeda dengan jenis memori 
sebelumnya yang membutuhkan tegangan kerja yang lumayan tinggi, SDRAM 
hanya membutuhkan tegangan sebesar 3,3 volt dan mempunyai access time 
sebesar 10ns.
Dengan kemampuannya yang terbaik saat itu dan telah 
diproduksi secara masal, bukan hanya oleh Kingston saja, maka dengan 
cepat memori PC66 ini menjadi standar memori saat itu. Sistem berbasis 
prosessor Soket 7 seperti Intel Pentium klasik (P75 – P266MMX) maupun 
kompatibelnya dari AMD, WinChip, IDT, dan sebagainya dapat bekerja 
sangat cepat dengan menggunakan memori PC66 ini. Bahkan Intel Celeron II
 generasi awal pun masih menggunakan sistem memori SDRAM PC66.
SDRAM PC100
Selang
 kurun waktu setahun setelah PC66 diproduksi dan digunakan secara masal,
 Intel membuat standar baru jenis memori yang merupakan pengembangan 
dari memori PC66. Standar baru ini diciptakan oleh Intel untuk 
mengimbangi sistem chipset i440BX dengan sistem Slot 1 yang juga 
diciptakan Intel. Chipset ini didesain untuk dapat bekerja pada 
frekuensi bus sebesar 100MHz. Chipset ini sekaligus dikembangkan oleh 
Intel untuk dipasangkan dengan prosessor terbaru Intel Pentium II yang 
bekerja pada bus 100MHz. Karena bus sistem bekerja pada frekuensi 100MHz
 sementara Intel tetap menginginkan untuk menggunakan sistem memori 
SDRAM, maka dikembangkanlah memori SDRAM yang dapat bekerja pada 
frekuensi bus 100MHz. Seperti pendahulunya PC66, memori SDRAM ini 
kemudian dikenal dengan sebutan PC100.
Dengan menggunakan 
tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC100 mempunyai access time 
sebesar 8ns, lebih singkat dari PC66. Selain itu memori PC100 mampu 
mengalirkan data sebesar 800MB per detiknya.
Hampir sama dengan 
pendahulunya, memori PC100 telah membawa perubahan dalam sistem 
komputer. Tidak hanya prosessor berbasis Slot 1 saja yang menggunakan 
memori PC100, sistem berbasis Soket 7 pun diperbarui untuk dapat 
menggunakan memori PC100. Maka muncullah apa yang disebut dengan sistem 
Super Soket 7. Contoh prosessor yang menggunakan soket Super7 adalah AMD
 K6-2, Intel Pentium II generasi akhir, dan Intel Pentium II generasi 
awal dan Intel Celeron II generasi awal.
 DRDRAM
Pada 
tahun 1999, Rambus menciptakan sebuah sistem memori dengan arsitektur 
baru dan revolusioner, berbeda sama sekali dengan arsitektur memori 
SDRAM.Oleh Rambus, memori ini dinamakan Direct Rambus Dynamic Random 
Access Memory. Dengan hanya menggunakan tegangan sebesar 2,5 volt, RDRAM
 yang bekerja pada sistem bus 800MHz melalui sistem bus yang disebut 
dengan Direct Rambus Channel, mampu mengalirkan data sebesar 1,6GB per 
detiknya. (1GB = 1000MHz). Sayangnya kecanggihan DRDRAM tidak dapat 
dimanfaatkan oleh sistem chipset dan prosessor pada kala itu sehingga 
memori ini kurang mendapat dukungan dari berbagai pihak. Satu lagi yang 
membuat memori ini kurang diminati adalah karena harganya yang sangat 
mahal.
RDRAM PC800
Masih dalam tahun yang sama, Rambus
 juga mengembangkan sebuah jenis memori lainnya dengan kemampuan yang 
sama dengan DRDRAM. Perbedaannya hanya terletak pada tegangan kerja yang
 dibutuhkan. Jika DRDRAM membutuhkan tegangan sebesar 2,5 volt, maka 
RDRAM PC800 bekerja pada tegangan 3,3 volt. Nasib memori RDRAM ini 
hampir sama dengan DRDRAM, kurang diminati, jika tidak dimanfaatkan oleh
 Intel.
 Intel yang telah berhasil menciptakan sebuah prosessor 
berkecepatan sangat tinggi membutuhkan sebuah sistem memori yang mampu 
mengimbanginya dan bekerja sama dengan baik. Memori jenis SDRAM sudah 
tidak sepadan lagi. Intel membutuhkan yang lebih dari itu. Dengan 
dipasangkannya Intel Pentium4, nama RDRAM melambung tinggi, dan semakin 
lama harganya semakin turun.  
 SDRAM PC133
Selain 
dikembangkannya memori RDRAM PC800 pada tahun 1999, memori SDRAM 
belumlah ditinggalkan begitu saja, bahkan oleh Viking, malah semakin 
ditingkatkan kemampuannya. Sesuai dengan namanya, memori SDRAM PC133 ini
 bekerja pada bus berfrekuensi 133MHz dengan access time sebesar 7,5ns 
dan mampu mengalirkan data sebesar 1,06GB per detiknya. Walaupun PC133 
dikembangkan untuk bekerja pada frekuensi bus 133MHz, namun memori ini 
juga mampu berjalan pada frekuensi bus 100MHz walaupun tidak sebaik 
kemampuan yang dimiliki oleh PC100 pada frekuensi tersebut.
SDRAM PC150
Perkembangan
 memori SDRAM semakin menjadi – jadi setelah Mushkin, pada tahun 2000 
berhasil mengembangkan chip memori yang mampu bekerja pada frekuensi bus
 150MHz, walaupun sebenarnya belum ada standar resmi mengenai frekunsi 
bus sistem atau chipset sebesar ini. Masih dengan tegangan kerja sebesar
 3,3 volt, memori PC150 mempunyai access time sebesar 7ns dan mampu 
mengalirkan data sebesar 1,28GB per detiknya.
Memori ini sengaja 
diciptakan untuk keperluan overclocker, namun pengguna aplikasi game dan
 grafis 3 dimensi, desktop publishing, serta komputer server dapat 
mengambil keuntungan dengan adanya memori PC150.
DDR SDRAM
Masih
 di tahun 2000, Crucial berhasil mengembangkan kemampuan memori SDRAM 
menjadi dua kali lipat. Jika pada SDRAM biasa hanya mampu menjalankan 
instruksi sekali setiap satu clock cycle frekuensi bus, maka DDR SDRAM 
mampu menjalankan dua instruksi dalam waktu yang sama. Teknik yang 
digunakan adalah dengan menggunakan secara penuh satu gelombang 
frekuensi. Jika pada SDRAM biasa hanya melakukan instruksi pada 
gelombang positif saja, maka DDR SDRAM menjalankan instruksi baik pada 
gelombang positif maupun gelombang negatif. Oleh karena dari itu memori 
ini dinamakan DDR SDRAM yang merupakan kependekan dari Double Data Rate 
Synchronous Dynamic Random Access Memory.
 Dengan memori DDR SDRAM, 
sistem bus dengan frekuensi sebesar 100 – 133 MHz akan bekerja secara 
efektif pada frekuensi 200 – 266 MHz. DDR SDRAM pertama kali digunakan 
pada kartu grafis AGP berkecepatan ultra. Sedangkan penggunaan pada 
prosessor, AMD ThunderBird lah yang pertama kali memanfaatkannya.
DDR RAM
Pada
 1999 dua perusahaan besar microprocessor INTEL dan AMD bersaing ketat 
dalam meningkatkan kecepatan clock pada CPU. Namun menemui hambatan, 
karena ketika meningkatkan memory bus ke 133 Mhz kebutuhan Memory (RAM) 
akan lebih besar. Dan untuk menyelesaikan masalah ini maka dibuatlah DDR
 RAM (double data rate transfer) yang awalnya dipakai pada kartu grafis,
 karena sekarang anda bisa menggunakan hanya 32 MB untuk mendapatkan 
kemampuan 64 MB. AMD adalah perusahaan pertama yang menggunakan DDR RAM 
pada motherboardnya.
DDR2 RAM
Ketika memori jenis DDR 
(Double Data Rate) dirasakan mulai melambat dengan semakin cepatnya 
kinerja prosesor dan prosesor grafik, kehadiran memori DDR2 merupakan 
kemajuan logis dalam teknologi memori mengacu pada penambahan kecepatan 
serta antisipasi semakin lebarnya jalur akses segitiga prosesor, memori,
 dan antarmuka grafik (graphic card) yang hadir dengan kecepatan 
komputasi yang berlipat ganda.
Perbedaan pokok antara DDR dan DDR2 
adalah pada kecepatan data serta peningkatan latency mencapai dua kali 
lipat. Perubahan ini memang dimaksudkan untuk menghasilkan kecepatan 
secara maksimum dalam sebuah lingkungan komputasi yang semakin cepat, 
baik di sisi prosesor maupun grafik.
Selain itu, kebutuhan voltase 
DDR2 juga menurun. Kalau pada DDR kebutuhan voltase tercatat 2,5 Volt, 
pada DDR2 kebutuhan ini hanya mencapai 1,8 Volt. Artinya, kemajuan 
teknologi pada DDR2 ini membutuhkan tenaga listrik yang lebih sedikit 
untuk menulis dan membaca pada memori.
Teknologi DDR2 sendiri lebih 
dulu digunakan pada beberapa perangkat antarmuka grafik, dan baru pada 
akhirnya diperkenalkan penggunaannya pada teknologi RAM. Dan teknologi 
DDR2 ini tidak kompatibel dengan memori DDR sehingga penggunaannya pun 
hanya bisa dilakukan pada komputer yang memang mendukung DDR2.  
 DDR3 RAM
RAM
 DDR3 ini memiliki kebutuhan daya yang berkurang sekitar 16% 
dibandingkan dengan DDR2. Hal tersebut disebabkan karena DDR3 sudah 
menggunakan teknologi 90 nm sehingga konsusmsi daya yang diperlukan 
hanya 1.5v, lebih sedikit jika dibandingkan dengan DDR2 1.8v dan DDR 
2.5v. Secara teori, kecepatan yang dimiliki oleh RAM ini memang cukup 
memukau. Ia mampu mentransfer data dengan clock efektif sebesar 800-1600
 MHz. Pada clock 400-800 MHz, jauh lebih tinggi dibandingkan DDR2 
sebesar 400-1066 MHz (200- 533 MHz) dan DDR sebesar 200-600 MHz (100-300
 MHz). Prototipe dari DDR3 yang memiliki 240 pin. Ini sebenarnya sudah 
diperkenalkan sejak lama pada awal tahun 2005. Namun, produknya sendiri 
benar-benar muncul pada pertengahan tahun 2007 bersamaan dengan 
motherboard yang menggunakan chipset Intel P35 Bearlake dan pada 
motherboard tersebut sudah mendukung slot DIMM 
EVOLUSI MODUL 
Selain
 mengalami perkembangan pada sisi kemampuan, teknik pengolahan modul 
memori juga dikembangkan. Dari yang sederhana yaitu SIMM sampai RIMM. 
Berikut penjelasan singkatnya.
1. S I M M 
Kependekan dari Single 
In-Line Memory Module, artinya modul atau chip memori ditempelkan pada 
salah satu sisi sirkuit PCB. Memori jenis ini hanya mempunyai jumlah 
kaki (pin) sebanyak 30 dan 72 buah.
SIMM 30 pin berupa FPM DRAM, 
banyak digunakan pada sistem berbasis prosessor 386 generasi akhir dan 
486 generasi awal. SIM 30 pin berkapasitas 1MB, 4MB dan 16MB.
Sedangkan
 SIMM 70 pin dapat berupa FPM DRAM maupun EDO DRAM yang digunakan 
bersama prosessor 486 generasi akhir dan Pentium. SIMM 70 pin diproduksi
 pada kapasitas 4MB, 8MB, 16MB, 32MB, 64MB dan 128MB.
2. D I M M 
Kependekan
 dari Dual In-Line Memory Module, artinya modul atau chip memori 
ditempelkan pada kedua sisi PCB, saling berbalikan. Memori DIMM 
diproduksi dalam 2 bentuk yang berbeda, yaitu dengan jumlah kaki 168 dan
 184.
DIMM 168 pin dapat berupa Fast-Page, EDO dan ECC SDRAM, dengan 
kapasitas mulai dari 8MB, 16MB, 32MB, 64MB dan 128MB. Sementara DIM 184 
pin berupa DDR SDRAM.
3. SODIMM 
Kependekan dari Small outline 
Dual In-Line Memory Module. Memori ini pada dasarnya sama dengan DIMM, 
namun berbeda dalam penggunaannya. Jika DIMM digunakan pada PC, maka SO 
DIMM digunakan pada laptop / notebook.
SODIMM diproduksi dalam dua jenis,jenis pertama mempunyai jumlah kakai sebanyak 72, dan satunya berjumlah 144 buah
4. RIMM / SORIMM 
RIMM
 dan SORIMM merupakan jenis memori yang dibuat oleh Rambus. RIMM pada 
dasarnya sama dengan DIMM dan SORIMM mirip dengan SODIMM.
Karena 
menggunakan teknologi dari Rambus yang terkenal mengutamakan kecepata, 
memori ini jadi cepat panas sehingga pihak Rambus perlu menambahkan 
aluminium untuk membantu melepas panas yang dihasilkan oleh memori ini.
Jika
 dicermati, perkembangan memori mengarah pada peningkatan kemampuan 
memori dalam mengalirkan data baik dari dan ke prosessor maupun 
perangkat lain. Baik itu peningkatan access time maupun lebar bandwidth 
memori.
Selain itu, peningkatan kapasitas memori juga berkembang. 
Jika dulu, dengan sistem 8088, memori 1MB dalam satu keping memori sudah
 sangat mencukupi, kini bahkan beberapa perusahaan membuat kapasitas 
memori sebesar 2GB dalam satu kepingnya.
Yang tidak kalah berkembang 
adalah adanya kecenderungan penurunan tegangan kerja yang dibutuhkan 
oleh memori untuk bekerja secara optimal.